Diduga Kampanye dengan Beras, Video Paslon FAHAM Beredar di Sumenep

Screenshot video yang beredar yang memperlihatkan beras, alat peraga kampanye dan kalender.

Bagiberita.id, Sumenep – Sebuah video berdurasi 1 menit 44 detik tengah ramai diperbincangkan setelah tersebar luas melalui grup WhatsApp. Video tersebut menampilkan dugaan kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Fauzi – KH. Imam (FAHAM), yang disertai pembagian alat peraga kampanye (APK), kalender, dan satu kantong beras yang diperkirakan seberat 3 hingga 5 kilogram. (24/11)

Dalam narasi video, seorang pria menjelaskan bahwa sembako tersebut dibagikan di Desa Kopedi, Dusun Aeng Bato. Ia menyebut penerima bantuan adalah para janda dan menunjukkan alat peraga kampanye yang memuat gambar Pasangan Calon FAHAM serta Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim.

Bacaan Lainnya

“Ini sembako yang diberikan ke ibu saya di desa, berupa beras dan APK. Para janda yang disasar. Harusnya masyarakat tidak terpengaruh dengan cara seperti ini,” ungkap pria dalam video tersebut.

Video tersebut juga menyerukan dukungan kepada pasangan calon lain, yakni Mas Kiai – Kiai Unais Ali Hisyam, sambil mengajak relawan memperketat barisan dan mengawal pemilih agar tidak terpengaruh dengan pembagian sembako.

Hingga kini, sumber asli video tersebut belum dapat dipastikan. Namun, tayangan tersebut memicu perdebatan di masyarakat, terutama terkait dugaan pelanggaran aturan kampanye.

Menanggapi beredarnya video tersebut, beberapa warga mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan penelusuran guna memastikan kebenaran informasi serta menghindari terjadinya kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada tim sukses pihak Pasangan Calon FAHAM, M (inisial), memberikan tanggapan terkait video itu.

“Tanggapan saya bagus….

Saya juga bisa buat spt ini, bahkan lebih sadis lagi,” ucap M yang disampaikan via WhatsApp dan disertai emotikon tertawa.

Masyarakat Sumenep diharapkan terus mengedepankan sikap bijak dalam menyikapi isu-isu politik, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pihak terkait diminta untuk segera menindaklanjuti laporan guna menjaga kondusivitas daerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *