BUMDes Kerta Jaya Mangkrak Terindikasi Dikorupsi

Foto : bangunan BUMDes Kerta Jaya yang mangkrak di desa Kerta Barat dok/ Bagiberita

Bagiberita.id, Sumenep – Dugaan BUMDes Kerta Jaya terindikasi dikorup terus menjadi perbincangan. diketahui BUMDes tersebut dianggarkan dari Program dana desa (DD)

“BUMdes itu dianggarkan dari dana desa namun jumlahnya saya lupa sebab saya sudah mengundurkan diri dari akhir tahun 2021”, terang Zainal mantan Ketua BUMDes kepada Bagiberita.id ,Senin (27/2)

Bacaan Lainnya

Selain itu, BUMdes tersebut, ada dana dari pihak luar (warga, red) untuk modal belanja barang yang hingga saat ini belum jelas nasipnya, lanjut Zainal.

Dikatakan macet sebab BUMDes Kerta Jaya sebagai Badan Usaha Milik Desa karena sudah tutup sejak akhir tahun 2021 seperti yang disampaikan oleh Zainal via panggilan WhatsApp.

Lebih lanjut Zainal mengatakan, jika ingin tahu lebih rinci silahkan hubungi saja kepala desa, karena menurutnya soal anggaran BUMDes itu yang tahu hanya kepala desa

Zainal melanjutkan bahwa BUMdes tersebut sudah pernah didiperiksa oleh pihak Inspektorat.

Disinggung soal pemeriksaan itu, Zainal menjawab tidak tahu hanya Kadesnya yang tahu

Seperti diketahui, Zainal sebelumnya sebagai ketua BUMDes dan sekarang menjabat kasi pemerintahan di kecamatan Dasuk.

Sementara Kepala desa Kerta Barat saat dihubungi wartawan Bagiberita.id belum menjawab nada deringnya terlihat memanggil

Diberitakan sebelumnya, pada edisi 26 Februari bahwa Salah satu Badan Usaha Milik desa (BUMDes) yang diduga dikorupsi di kecamatan Dasuk, Sumenep, terlihat mangkrak.Semula BUMDes ini bergerak pada penyediaan material bangunan.

Saiful warga setempat yang ditemui Bagiberita.id menyampaikan, BUMDes di desanya itu memang sudah lama tutup. Akan tetapi dia tidak tahu penyebabnya.

“Apa barangnya ada atau tidak, modalnya yang habis atau bagaimana saya tidak tahu, soalnya yang tahu hanya pengelolanya,” kata Saiful, Minggu, 26 Pebruari 2023.

Ia menyayangkan bangunan BUMDes di desanya itu dibiarkan mangkrak begitu saja. Menurut Saiful, BUMDes tersebut seharusnya dijalankan dengan baik oleh pengelolanya.

“BUMDes ini kan dianggarkan dari uang Negara, harusnya dikembangkan sama pengelolanya biar masyarakat merasakan manfaatnya. Buat apa program negara kalau tidak bisa dirasakan manfaatnya sama masyarakat, Mas,” ungkap Saiful

Informasi lain yang dikantongi Bagiberita.id menyebutkan,barang dagangan BUMDes diambil kembali oleh para suplayer.

Pengambilan barang tersebut diduga terjadi akibat pihak pengelola BUMDes tidak bisa bayar.

Sementera menurut pengakuan IM, dirinya pernah menanam modal sebesar 8 juta di BUMDes yang mangkrak. Namun, modal tersebut sampai saat ini belum jelas kabarnya.

“Saya sampai saat ini tidak tahu modal saya dikemanakan, soalnya pada saat itu saya pernah tanya tidak ada jawaban, sehingga saya mengambil barang berupa asbes gelombang untuk bangunan saya sendiri, tapi uang saya masih tersisa di sana,” terang IM.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi baik dari pihak pengelola BUMDes yang diduga dikorupsi itu maupun dari Kepala Desa setempat. (Hermawan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *