Bagiberita.id Tulungagung – ASI eksklusif sangat dibutuhkan bagi balita karena akan menunjang perkembangan bayi dan kecerdasan balita.
Dalam menjalani puasa sebagian orang akan merasa kawatir akan kwalitas dan kwantitas ASI yang pada akhirnya para ibu menyusui enggan untuk puasa karena takut akan terganggunya ASI. Maka dari itu Dinas Kesehatan Tulungagung berbagi tips bagaimana menjalankan puasa namun tidak mengganggu dalam menyusui sang buah hati.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Tulungagung Kasil Rokhmad melalui Bidang Kesmas Yanies Lucyana Indah, S.KM menyampaikan bahwa secara umum ibu menyusui dibolehkan untuk berpuasa dikarenakan tidak membahayakan kondisi kesehatan ibu ataupun bayi yang menerima ASI. Tetapi untuk menjaga kualitas dan kwantitasnya seorang ibu menyusui disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang padat gizi, banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.
“Puasa bagi ibu menyusui tidak mempengaruhi produksi ASI. Jika terjadi penurunan berat badan saat berpuasa, kondisi ini berpengaruh pada kandungan lemak dalam ASI, bukan dengan jumlahnya,” kata Yanies, S.KM, Rabu (12/4) saat ditemui diruang kerjanya.
Selain itu disampaikannya juga jika produktifitas ASI berkurang itu kemungkinan karena kekurangan air (dehidrasi) saat menjalankan puasa sehingga pasokan ASI menurun, terlebih kondisinya justru akan menghambat proses pemberian ASI untuk anak. “Untuk menghindari hal tersebut bisa disiasati dengan mengkonsumsi cairan yang cukup saat saur dan saat berbuka puasa paling tidak 13 gelas dalam sehari,” lanjutnya.
Adapun menurutnya, asupan makanan atau minuman yang wajib dikonsumsi ibu menyusui antara lain dengan mengkonsumsi makanan yang meningkatkan produksi ASI, yaitu sayur-sayuran, khususnya sayuran dengan daun berwarna hijau, seperti bayam, daun kelor daun daun katu.
Sedangkan untuk minuman yang dianjurkan adalah air putih, bisa juga ditambahkan irisan beberapa macam buah seperti lemon, strowberi, timun, atau yang lainnya.
Yanies Lucyana Indah berpesan kepada ibu menyusui agar ASI tetap berkualitas. “Jadi disini kami tetap menyarankan pada ibu-ibu untuk tetap memperhatikan kebutuhan cairan saat makan sahur dan berbuka puasa, selain itu juga istirahat cukup, tingkatkan lama waktu dan frekuensi menyusui, serta konsumsi makanan yang meningkatkan produktifitas ASI,”pesannya. (lukman)