Oleh Fauzi As
Lembar XVIII
Sumenep – Pemilihan Duta Wisata atau Kacong Cebbing, adalah perhelatan akbar, acara ini setiap tahun menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para remaja di kabupaten Sumenep, dan di malam ini mencapai puncak grand final, tentu dari jauh-jauh hari putera-puteri Sumenep ini sudah mempersiapkan kemampuan, berlatih memantaskan diri untuk menjadi yang terbaik, saya mengikuti perkembangan event yang diselenggarakan oleh Dispora ini dengan mendengarkan carita dari kawan-kawan dan berita para wartawan.
Namun dari kemarin mendadak banyak informasi miring berkaitan dengan acara ini, dan hal itu membuat tangan saya menjadi ingin ikut andil, ya.. paling tidak menjadi bagian dari Hantu seperti Comeners dan Likers dalam media Instagram “Kaceb” Sumenep.
Jum’at malam saya diajak teman untuk mencicipi makanan khas Cobek Bakar, Resto yang baru dirintis oleh teman saya, Fery saputra dan Cheff Adi itu bertempat di Jl. Raya Lenteng, Aredake, Batuan.
Ya, meski menu yang saya makan terasa Lezat, Tapi beberapa waktu kemudian tiba-tiba terasa hambar dan mual, maaf bukan salah sambal atau salah ikan tapi kondisi mual ini Hadir dari cerita dan curhatan teman saya di sebelah.
Teman yang dulu Kacong Sumenep ini merasa khawatir dengan keputusan Dispora untuk membuka akun media instagram Kacong Cebbing yang semula privat, menjadi akun publik, hal itu dinilai dapat memicu akun-akun hantu bergentayangan, dan dapat dengan mudah menyelundupkan pemenang kacong cebing dukungan hantu.
Saya yang mendengarkan cerita itu tak dapat berkonsetrasi menikmati ikan bakar, sebab muncul dalam benak saya ya Kadisporapar bisa apa? Logo Hari Jadi 2022 Saja Hasil Download, Program kerja Berbasis Lomba dan pertandingan, dalam hati saya yaa, ini Dispora atau Madrasah yang Haflatul Imtihan tiap minggu… terus terang saya sebagai putera daerah lebih yakin dengan pak Sekdis yang terkenal dengan Brand Anti Bocor, atau Jangan Bocor, Hahaha..
Paling tidak dia lebih kaya Ide, dan punya kompetensi sebagai master Branding, hal itu terbukti beberapa merk yang dipegang dan disentuhnya langsung viral dan nancap di benak publik.
Untuk itu Bupati Sumenep penting kiranya segera mengevaluasi Kadis Pariwisata, agar perkembangan wisata di sumenep ini tidak hanya sekedar seperti pertandingan tarik-tambang tapi mampu menarik wisatawan berbagai mancanegara.
Tulisan ini saya tulis kira-kira satu jam sebelum acara Grand Final dimulai, agar menyebar dan menjadi nasehat bagi para penyelenggara dan dewan juri, jangan sampai nasib pemuda yang lebih pantas menjadi juara, dikalahkan dengan like atau dukungan dari akun-akun yang diduga hantu bayaran.
Sebab tujuan mulia Duta Wisata adalah melestarikan dan mengenalkan kultur Budaya daerahnya, tentu bakat kreatifitas, kecerdasan, kompetensi menjadi hal yang penting agar menjadi figur yang bisa berperan maksimal dalam mempromosikan seni budaya kota keris tercinta.
Sumenep 20:31 – 18/03/2023