Bagiberita.id Sampang – Lebih dari lima puluh ulama Madura bertemu di Ponpes Al Falah yang beralamat di Jalan Kusuma Bangsa Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu, 8 Maret 2023.
Pertemuan ulama Madura di Ponpes Al Falah tersebut membahas sejumlah agenda terkait kunjungan Anies Baswedan (ABW) di Sampang pada tanggal 18 Maret mendatang.
Di samping persiapan kunjungan ABW, banyak juga membicarakan tentang kesiapan relawan di Madura dalam rangka pemantauan dan sebagai saksi pada Pilpres yang akan datang.
Menurut KH. Yahya Mahmudin, tuan rumah acara pertemuan ulama Madura tersebut mengungkapkan bahwa kekuatan ABW tidak hanya ada pada pendukungnya, tapi juga dari kinerja relawan.
“Walau kita menang, tapi tak dirawat, dijaga dan dipertahankan, maka kemenangan menjadi sia-sia” paparnya.
Ia juga berharap relawan Madura berani melawan siapapun yang akan merusak kemenangan ABW.
“Siap berjuang mempertahanksn kemenangan ABW?” teriak KH. Yahya, semua hadirin menjawab serentak “Siap..”.
Dalam acara tersebut dibacakan pula deklarasi ulama, yang isinya meminta santri dan alumni beserta keluarga besar pesantren di manapun untuk memilih ABW, serta menjaga suara ABW agar tidak ada kecurangan, dan berani melawan ketika terjadi kecurangan yang mungkin dilakukan oleh oknum pelaksana Pilpres.
Berikut Pernyataan Habaib-Ulama dan Tokoh Madura;
1. Semua alumni pesantren kami di Madura dan luar Madura agar bersama-sama memilih calon Presiden 2024 Bapak H. Anies Rasyid Baswedan pada Pilpres 2024.
2. Kami tidak rela manakala para alumni dan simpatisan memilih selain Bpk. H. Anies Rasyid Baswedan
3. Kita semua wajib mensukseskan pemilu 2024 yang akan datang dengan cara mengawasi pelaksanaannya dengan jujur, adil, bermartabat, kondusif, dan demokratis dengan tetap menjaga Akhlakul Karimah, tidak menyebarkan fitnah, tidak mencaci maki, tidak membangun konflik dengan sesama anak bangsa.
4. Jauhkan pemilu 2024 dari kecurangan-kecurangan, baik penggelembungan suara calon lain maupun penghilangan hasil suara milik Bpk. H. Anies Rasyid Baswedan.
Korda Jarnas Madura Raya Jakfar Faruk Abdillah dalam kesempatan yang sama menyampaikan, relawan tidak hanya bisa bermodal berani mati demi NKRI dan ABW. Tapi segera merapatkan diri sesama simpul relawan ABW dengan para Kiai serta Habaib, untuk menelaah tata cara dan tahapan pelaksanaan pilpres, sehingga akan mudah mencium aroma kecurangan dan kepalsuan panitia pemilu hingga tingkat TPS.
“Relawan tak cukup berani mati, tapi juga harus paham tata cara pilpres. Sebab jika kita tahu aturan main Pilpres, maka akan mudah mencium aroma kecurangannya. Wajib kita melawan jika dicurangi, dan wajib pula kita memuji jika panitia pilpres itu jujur,” ujarnya.
Acara yang digelar kiai, habaib dan tokoh Madura, juga dihadiri enam simpul relawan yang ada di Madura, emak-emak, para aktivis dan LSM se Madura. (Red)