Bagiberita.id, Sumenep – Insiden tragis terjadi di perairan Takat Noko, sebelah barat Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (20/4), ketika seorang penumpang kapal Express Bahari diduga melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari buritan kapal.
Mirisnya, pihak Express Bahari Kalianget mengakui bahwa korban hanya didata namanya saja tanpa mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan alamat lengkap, sebagaimana mestinya sesuai identitas resmi KTP.
Penginputan data yang tidak lengkap tersebut menimbulkan pertanyaan besar terkait standar operasional prosedur (SOP) PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur selaku perusahaan yang menaungi Express Bahari.
Kepala Perwakilan Cabang Express Bahari Kalianget, Moh. Nurullah, membenarkan bahwa korban hanya terdaftar namanya di dalam manifest kapal, namun tanpa keterangan alamat lengkap.
“Penumpang bernama AAF (inisial) hanya tercantum namanya saja di manifest. Kami baru tahu asalnya dari Lamongan setelah keluarga korban menghubungi pihak kepolisian,” ujarnya kepada awak media.
Saat kejadian, pihak kapal sempat melakukan pencarian selama satu jam sebelum akhirnya melanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Batu Guluk, Pulau Kangean. Sandal dan ponsel korban ditemukan di kursi penumpang nomor A28 dan telah diserahkan ke pihak berwenang.
Nurullah menjelaskan, tiket kapal bisa dibeli secara online dan offline. Namun, ia mengklaim bahwa hanya pembelian online yang meminta data lengkap sesuai KTP, sedangkan pembelian langsung di loket hanya mencantumkan nama.
Sayangnya, klaim tersebut dibantah oleh hasil investigasi tim media yang mencoba melakukan pembelian tiket secara online. Sistem tiket ternyata tidak meminta data alamat lengkap maupun NIK sebagaimana pernyataan pihak kapal.
Hal ini memperkuat asumsi bahwa Express Bahari Kalianget diduga mengabaikan standar keamanan dan keselamatan penumpang dengan tidak melakukan pendataan secara akurat dan lengkap.
Publik kini mendesak PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur untuk mengevaluasi total operasional cabang Express Bahari Kalianget demi menjaga kredibilitas perusahaan dan keselamatan penumpang.
Kasus ini akan terus dikawal oleh tim media hingga korban ditemukan dan pihak keluarga mendapatkan hak asuransi sesuai regulasi yang berlaku.