Mengulas Tiga Tokoh Ulama Dan Politisi

Rudi wartawan Bagiberita.id

Oleh: Rudi Hermawan

Mengenal dan mengulas tiga Tokoh Ulama dan Politisi yang digadang-gadang akan maju menjadi kandidat pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2024.

Bacaan Lainnya

Dari ketiga Tokoh tersebut, satu diantaranya adalah KH. Ilyas Siraj. Beliau adalah ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Sumenep.

Diketahui, KH. Ilyas Siraj belum lama ini mengikuti kontestasi Pemilihan Legislatif, namun dikabarkan tidak memperoleh cukup suara pada Daerah Pemilihan Wilayah Jawa Timur XI, sehingga gagal melenggang ke gedung Parlemen periode 2024 – 2029.

Belum selesai sampai disitu, posisinya sebagai ketua DPC Partai Gerindra, dinilai buruk. Hal itu dilihat dari perolehan jumlah kursi dari Partai yang memenangkan RI 1 pada Pemilihan Umum pada periode yang sama.

Bahkan, perolehan kursi di DPRD kabupaten Sumenep periode 2024 – 2029 partai Gerindra yang merupakan pemenang Pilpres, tidak sesuai ekspektasi dan harapan.

Dilihat dari perolehan kursi oleh Gerindra hanya mendapat dua kursi, sebagai partai pemenang Pilpres tentu saja hal itu jauh dari jumlah kursi sebelumnya yang meraih enam kursi pada periode 2019 – 2024, sedangkan periode 2024 – 2029 hanya mendapat dua kursi.

Selain itu, dinilai dari cara komunikasi dinilai buruk oleh Fauzi As. Diketahui, Fauzi As adalah Pembina Barisan Relawan Infant Gibran (BRIGIB) yang sosoknya merupakan pendiri BRIGIB untuk memenangkan Paslon Capres – Cawapres, Prabowo – Gibran, yang mampu mendompleng perolehan suara Prabowo – Gibran, di kandang PDI-P.

Sosok berikutnya, adalah KH. Abdul Hamid Ali Munir. Beliau dikenal dengan sapaan Kiai Hamid yang merupakan politisi senior, bagaimana tidak, beliau telah lima kali berhasil duduk di gedung DPRD kabupaten Sumenep.

Karirnya dimulai sejak awal duduk di kursi DPRD, sejak tahun 1999, setahun setelah dirinya ditunjuk sebagai ketua PAC PKB Rubaru, yakni pada 1998.

Kiai Hamid, paling lama duduk di kursi DPRD kabupaten Sumenep, kendati demikian, sebagai penyerap aspirasi masyarakat, dirinya dinilai minim kinerja, sehingga disebut politisi paling gagal, dilihat dari jabatan yang telah diperolehnya hingga lima periode.

Ketiga adalah KH. Ali Fikri, yang karib disapa Mas Kiai, yang memliki kultur dari Bani Syarqawi. Dari ketiganya, Mas Kiai adalah sosok paling Muda dan visioner.

Mas Kiai, merupakan Nahkoda PPP yang juga sebagai dewan pengurus Ponpes Annuqayah Guluk-guluk Sumenep.

Dilihat dari kekuatan secara kultur diantara ketiganya, Mas Kiai dinilai memiliki kultur paling kuat dan solid.

Hal berikut bukan merupakan agitasi politik, namun fakta yang dapat diulas lebih jauh, siapa yang akan menduduki kursi Cabup-Cawabup pada Pilkada 2024 – 2029 yang telah semakin dekat.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *