Bagiberita.id, Sumenep – Kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep yang akan segera kosong setelah masa jabatan Edy Rasyadi berakhir menjadi sorotan publik. Diskusi mengenai siapa yang layak menggantikannya memunculkan beberapa nama, diiringi kritik dan pandangan dari berbagai kalangan.
Sebuah video diskusi beberapa pemerhati kebijakan publik beredar dengan durasi 3 menit 5 detik yang dibagikan oleh Farid GAKI di WhatsApp Group Sumenep. (18/12)
Farid GAKI menilai bahwa sosok yang layak menjadi Sekda adalah seseorang yang memahami dinamika dan tantangan birokrasi. “Banyak pekerjaan rumah yang belum selesai, termasuk masalah pertanian dan koordinasi lintas sektor. Saya pikir Mas Arif (saat ini menjabat sebagai Kaban) punya pengalaman yang cukup untuk menangani hal itu, meski ada kekurangan di masa lalu,” ujarnya.
Fauzi As memiliki pandangan berbeda. Ia mendukung nama Pak Arif daripada 4 kandidat lainnya, yang dinilainya mampu mendengar dan merespons masukan publik dengan cepat. “Pak Arif memang memiliki program yang beberapa kali dinilai gagal, seperti UPLAND. Namun, dia mau memperbaiki kegagalan itu dan berani bertindak, misalnya menindaklanjuti masukan terkait permainan di sektor pertanian,” jelas Fauzi.
Di sisi lain, Kurniadi menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemilihan Sekda baru. Menurutnya, dugaan monopoli di sejumlah kebijakan sebelumnya harus menjadi pelajaran agar Sekda yang baru benar-benar bersih dari kepentingan kelompok tertentu. “Sekda harus bisa menjaga integritas, bukan hanya menjalankan program,” tegasnya.
Namun, perbedaan pandangan tidak selalu berjalan mulus. Kritik tajam muncul terkait inkonsistensi dukungan terhadap kandidat tertentu. Beberapa pihak mempertanyakan dukungan terhadap sosok yang sebelumnya terlibat dalam program kontroversial, seperti yang diungkapkan Farid tentang Mas Arif.
Fauzi menambahkan bahwa setiap kandidat memiliki kelebihan dan kekurangan, namun fokus utama adalah memilih pemimpin yang mau belajar dari kesalahan dan mendengar aspirasi masyarakat. “Pak Arif, meski tidak sempurna, menunjukkan niat untuk memperbaiki apa yang dianggap publik sebagai kegagalan,” kata Fauzi.
Kepala daerah Sumenep diharapkan memprioritaskan transparansi dalam proses pemilihan Sekda baru. Sosok pengganti Edy Rasyadi harus mampu membawa perubahan nyata dan menjawab kebutuhan masyarakat Sumenep di berbagai sektor.
Para pengamat juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap rekam jejak para kandidat, terutama dalam menangani isu-isu strategis seperti pelayanan publik, pengelolaan anggaran, dan pemberdayaan masyarakat.
Kursi Sekda Sumenep bukan hanya soal posisi administratif, melainkan juga kunci dalam menjalankan roda pemerintahan yang lebih baik. Pemimpin yang terpilih nantinya diharapkan mampu menghadirkan solusi konkret bagi tantangan yang ada, sekaligus menjawab ekspektasi masyarakat.