Bagiberita.id, Sumenep – Potret miris infrastruktur di Kabupaten Sumenep kembali memakan korban. Seorang warga, yang karib disapa El Daeng, mengalami kecelakaan tunggal akibat jalan rusak berat dan licin saat pulang ke desanya di Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean. Peristiwa ini bukan hanya mencoreng wajah pelayanan publik, tetapi juga menggambarkan kelalaian pemerintah daerah yang seolah tutup mata terhadap penderitaan warganya.
Kecelakaan tersebut terjadi saat El Daeng melintasi jalan berlumpur yang nyaris tak layak dilalui kendaraan roda dua. Dalam perjalanan dari Kecamatan Arjasa menuju Pajanangger, sepeda motor yang dikendarainya tergelincir karena kondisi jalan yang becek, penuh lubang, dan tak tersentuh perbaikan. Kejadian ini menambah daftar penderitaan warga pelosok akibat infrastruktur yang terbengkalai.
El Daeng menyebut, kondisi jalan tersebut sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak tanpa ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah kabupaten. Padahal, akses ini merupakan jalur utama bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan warga di pulau tersebut, Kamis (3/7).
“Sudah sering kami sampaikan, tapi seolah-olah pemerintah daerah menutup telinga. Harus ada korban dulu baru diperhatikan?” keluh El Daeng warga Pajanangger yang alami nasib nahas.
Ironisnya, Kabupaten Sumenep kerap mengklaim prestasi dalam pembangunan, namun realitas di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Warga desa terpencil seperti di Kangean masih harus berjibaku dengan risiko kecelakaan setiap kali melewati jalur utama yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar, di mana letak keberpihakan anggaran pembangunan? Apakah pembangunan hanya diprioritaskan untuk daerah daratan dan wilayah yang mudah dijangkau saja, sementara pulau-pulau terluar seperti Kangean dibiarkan terpinggirkan?
Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui dinas terkait belum memberikan respons resmi atas kejadian ini. Pemerintah dituntut lebih dari sekadar reaksi. Dibutuhkan tindakan nyata dan segera untuk menyelesaikan persoalan jalan rusak yang membahayakan nyawa warga.
Kecelakaan yang dialami El Daeng bukan semata-mata musibah pribadi, melainkan simbol dari kegagalan sistemik dalam pemerataan pembangunan dan pemenuhan hak dasar masyarakat, seperti akses jalan yang aman dan layak.