Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha. Tapi tahukah kamu, ada makna besar di balik perayaan ini, terutama buat kita para remaja yang sedang belajar jadi pribadi yang lebih dewasa dan peduli?
Idul Adha adalah hari raya yang penuh makna, terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS. Ketika Allah SWT menguji Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anaknya yang paling ia cintai, beliau rela dan ikhlas melakukannya demi taat kepada perintah Tuhan. Ini bukan tentang menyakiti, tapi tentang menunjukkan keikhlasan dan kepatuhan yang luar biasa.
Hari raya ini jadi momen spesial buat kita semua, bukan cuma karena libur panjang atau kumpul keluarga, tapi juga karena adanya ibadah qurban. Qurban bukan cuma tentang menyembelih hewan seperti sapi atau kambing—lebih dari itu, ini tentang berbagi dan peduli.
Coba bayangkan, masih banyak orang di luar sana yang mungkin cuma bisa makan daging setahun sekali—dan itu pas Idul Adha. Lewat qurban, kita bisa jadi bagian dari kebahagiaan mereka. Bahkan kalau kamu belum punya cukup uang sendiri buat qurban, kamu tetap bisa ikut berkontribusi. Misalnya dengan bantu di masjid, ikut gotong-royong membagikan daging, atau sekadar menyebarkan informasi soal qurban digital yang kini makin gampang dilakukan lewat internet.
Qurban juga ngajarin kita soal nilai hidup yang penting: ikhlas. Di zaman sekarang yang serba instan dan serba ingin cepat dapat hasil, qurban ngajarin kita bahwa kadang kita perlu melepaskan sesuatu demi kebaikan yang lebih besar. Kadang kita harus mengorbankan waktu main, uang jajan, atau kenyamanan demi hal yang lebih bermakna—dan itu justru bikin kita tumbuh jadi pribadi yang lebih kuat.
Tahun ini, Idul Adha 1446 H bisa jadi momen yang tepat buat kita sebagai remaja untuk mulai berpikir: apa yang bisa aku korbankan atau aku bagikan untuk bantu orang lain?
Karena sejatinya, qurban bukan soal besar atau kecilnya hewan yang disembelih. Tapi tentang seberapa besar hatimu untuk memberi dan seberapa ikhlas kamu melakukannya.