Bagiberita.id, Sumenep – Kasus dugaan korupsi pada program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep semakin pekat. Tim penyidik dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) melakukan penggeledahan di kediaman Koordinator Kabupaten (Korkab) BSPS Sumenep, Rizky Pratama, pada Selasa, 8 Juli 2025. Langkah ini menandai babak baru dalam penyelidikan kasus yang telah menyedot perhatian publik, khususnya di Madura.
Penggeledahan tersebut dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Empat orang yang diduga merupakan penyidik Kejati Jatim, mengenakan kemeja putih dan celana hitam, tampak turun dari sebuah minibus hitam berpelat nomor L 1647 CP, didampingi personel TNI. Mereka memasuki kediaman Rizky Pratama di kawasan Kolor, Kota Sumenep. Dalam waktu sekitar satu jam, tim penyidik terlihat membawa sejumlah dokumen dari dalam rumah.
Menurut keterangan warga sekitar, tim penyidik tampak fokus dan tertutup selama proses penggeledahan. “Mereka langsung masuk rumah, sekitar satu jam lebih sedikit, lalu keluar bawa berkas-berkas,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kejaksaan Negeri Sumenep maupun Kejati Jatim terkait hasil penggeledahan tersebut. Namun, dugaan kuat bahwa berkas-berkas yang dibawa merupakan barang bukti penting dalam pengungkapan praktik korupsi pada program bantuan pemerintah tersebut.
Penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi program BSPS Sumenep ini sendiri telah bergulir sejak 9 April 2025. Selama proses penyelidikan, ratusan pihak telah diperiksa mulai dari pejabat Dinas terkait, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), kepala desa penerima program, toko penyedia material bangunan, hingga warga penerima bantuan.
Program BSPS yang sejatinya ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar memiliki rumah layak huni, diduga mengalami penyimpangan serius dalam realisasi di lapangan. Besarnya anggaran dan lemahnya pengawasan menjadi celah empuk bagi oknum-oknum untuk memainkan proyek ini demi keuntungan pribadi.
Desakan masyarakat agar Kejati Jatim mengusut tuntas kasus ini terus menguat, mengingat dampaknya yang langsung menyasar masyarakat miskin. Jika terbukti, skandal ini bukan hanya mencoreng nama baik program nasional, tapi juga memperlihatkan wajah asli korupsi yang mengakar hingga ke tingkat lokal.
Penggeledahan rumah Korkab Rizky Pratama ini menjadi sinyal bahwa Kejati Jatim mulai menelusuri aliran dana serta aktor-aktor utama di balik dugaan korupsi berjemaah. Sejauh mana Kejati berani membuka tabir korupsi BSPS dan menyeret pihak-pihak yang terlibat ke meja hijau?
Besar harapan kasus ini menjadi pintu masuk untuk bersih-bersih di sektor pelayanan publik, terutama dalam pengelolaan bantuan sosial yang rawan dimanipulasi.