Kritik Muncul, PBSI Sumenep Dituding Diskriminatif terhadap Atlet Kepulauan

Kantor sekretariat pengurus Kabupaten PBSI Sumenep

Bagiberita.id, Sumenep — Polemik mencuat terkait pemanggilan atlet bulutangkis untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur tahun 2025. Sejumlah pihak menilai Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumenep tidak transparan dalam proses seleksi, hingga muncul tudingan “diskriminatif” terhadap atlet asal kepulauan, Rabu (11/6).

Salah satu kasus yang ramai diperbincangkan adalah tidak dipanggilnya Noval, atlet muda asal kepulauan yang menjadi juara tunggal putra Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) 2024. Kekecewaan pun disuarakan oleh pelatih sekaligus pengurus PB Arjasa, Moh. Samsul Jamali.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada pemberitahuan, tidak ada surat edaran dari PBSI Sumenep ke klub-klub. Atlet kami yang juara tidak dipanggil sama sekali. Kami merasa dianaktirikan,” tegas Samsul.

Lebih jauh, ia menyoroti bahwa yang dipanggil justru atlet peringkat di bawah Noval. Ia menduga adanya konflik kepentingan karena atlet tersebut merupakan anak salah satu pelatih PBSI Sumenep.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Iksan, yang juga Ketua PBSI periode 2023–2027, menjelaskan bahwa meskipun tidak dilakukan seleksi terbuka, pemusatan latihan (pelatkab) sudah berjalan sepanjang tahun.

“Pemusatan latihan dilakukan sepanjang tahun, baik ada maupun tidak ada kejuaraan. Jadi kapan pun ada event, atlet kita sudah siap,” ujarnya.

Iksan juga menyampaikan alasan teknis mengapa Noval tidak dipilih, meskipun menyandang gelar juara.

“Noval murni pemain tunggal, sementara kebutuhan tim saat ini ada di sektor ganda. Untuk sektor tunggal sudah diisi atlet seniornya,” kata Iksan.

Menurutnya, membentuk pasangan ganda yang solid membutuhkan waktu panjang, chemistry, dan latihan intens. Sementara atlet yang terpilih sudah memiliki pasangan tetap dan telah tergabung lama dalam pelatkab.

Terkait kekecewaan publik yang ramai di media sosial, Iksan merespons bahwa di POPDA hasil belum memuaskan.

“Sempat dikirim ke ajang POPDA namun hasilnya belum memuaskan.”

Iksan menegaskan bahwa tahun ini pihaknya sedang fokus mempersiapkan Kejurkab dan Porprov, dan membuka ruang perbaikan ke depan.

“Tahun ini kami fokus pada Kejurkab dan Porprov. Kami akan evaluasi pola komunikasi dengan klub-klub, termasuk dari wilayah kepulauan agar tidak terjadi miskomunikasi di masa mendatang,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *