Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean

Moh. Andriansyah, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumenep.

Oleh : Moh Andriansyah 

(Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumenep)

Bacaan Lainnya

Laut Kangean bukan sekadar bentangan air asin. Ia adalah ladang kehidupan, tempat nelayan menggantungkan nasib, tempat ibu-ibu menaruh harapan, dan tempat anak-anak bisa meraih masa depan dari hasil tangkapan orang tuanya. Laut adalah ruang budaya, ekonomi, dan identitas yang melekat pada masyarakat Kangean. Karena itu, setiap kebijakan yang berpotensi merusak laut, sama saja dengan merampas kehidupan mereka.

Survei Seismik Bukan Tanpa Dampak

Gelombang bunyi yang dilepaskan bisa mengusir ikan dari habitatnya, mengganggu biota laut, bahkan merusak terumbu karang yang telah terbentuk selama puluhan tahun. Jika ini terjadi, kerugian pertama yang harus ditanggung bukan oleh perusahaan, melainkan oleh para nelayan kecil yang setiap hari mengarungi laut untuk mencari makan.

Masyarakat Kangean menolak bukan karena mereka anti-pembangunan atau menutup diri dari perubahan. Justru mereka menolak karena ingin menjaga keberlangsungan hidup hari ini agar masa depan tetap ada. Apa gunanya janji kesejahteraan yang belum tentu datang, jika saat ini perut keluarga harus lapar? Apa artinya investasi besar, jika modal utama masyarakat—laut dan hasil tangkapannya—dihancurkan?

Pembangunan sejati mestinya berangkat dari keberpihakan pada rakyat, bukan dengan mengorbankan mereka. Jika laut rusak, siapa yang akan bertanggung jawab? Jika ikan-ikan hilang, siapa yang akan mengganti kerugian nelayan?

Penolakan Masyarakat Kangean

Adalah bentuk kesadaran ekologis sekaligus hak mereka untuk mempertahankan kehidupan. Mereka tidak menolak masa depan, tetapi menolak kehilangan masa kini. Karena tanpa masa kini yang terjaga, masa depan hanyalah janji kosong.

Suara masyarakat Kangean hari ini harus dipahami sebagai peringatan: jangan gadaikan laut demi kepentingan sesaat. Jangan tumbalkan generasi hari ini dengan iming-iming keuntungan yang belum pasti. Masyarakat Kangean hanya menuntut satu hal: hak untuk hidup layak, dari laut yang selama ini mereka jaga, mereka rawat, dan mereka warisi.

Kemana Pemerintah Ketika Rakyatnya Resah?

Apakah pemerintah akan diam melihat nelayannya kehilangan mata pencaharian?

Apakah pemerintah akan membiarkan laut dijadikan korban demi kepentingan modal?

Karena itu pemerintah harus hadir!

Hadir bukan untuk membela perusahaan, tetapi untuk melindungi rakyat.

Hadir bukan untuk menutup mata, tetapi untuk berdiri di sisi nelayan yang setiap hari berjuang di laut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *